Awal Mula Adanya Baidu

Awal Mula Adanya Baidu – Baidu didirikan pada tahun 2000 oleh pelopor internet Robin Li yang adalah pencipta teknologi pencarian visioner Analisis Hyperlink, dengan misi menyediakan orang-orang dengan cara terbaik untuk menemukan informasi dan menghubungkan pengguna dengan layanan. Selama satu dekade terakhir kami telah berusaha keras untuk memenuhi misi ini dengan mendengarkan dengan cermat kebutuhan pengguna kami dan keinginan.

Untuk memberikan cerdas, hasil pencarian yang relevan untuk puluhan miliar query yang dimasukkan ke dalam platform pencarian kami setiap hari, kita fokus pada powering teknologi terbaik dioptimalkan untuk up-to-date selera dan preferensi lokal. Pemahaman yang mendalam kami bahasa dan budaya China merupakan pusat keberhasilan kami dan jenis pengetahuan memungkinkan kita untuk menyesuaikan teknologi pencarian kami untuk kebutuhan pengguna. Hanya untuk mengutip salah satu contoh, kami percaya terdapat setidaknya 38 cara untuk mengatakan “Aku” dalam bahasa Cina. Adalah penting bahwa kita mengenali nuansa ini untuk secara efektif menangani permintaan pengguna. https://west-sands-resort.com/

ROBIN Li lahir di Yanhong pada tahun 1968, kota yang terletak di barat daya Beijing. Lahir miskin, namun ia cukup cerdas untuk masuk ke sekolah paling bergengsi di negara itu, Universitas Beijing, tempat dia berkecimpung dalam ilmu komputer.

Awal Mula Adanya Baidu

Namun, saat terjadi demonstrasi di Lapangan Tiananmen pada 1989 silam, pemerintah China memutuskan untuk menutup kampus tersebut. Setahun kemudian dia mulai berpikir untuk belajar di luar negeri. Saat dia lulus pada tahun 1991, Li siap meninggalkan China. Menurutnya, China ialah tempat yang menyedihkan karena tidak memiliki harapan.

Dia pun mendaftar ke tiga program pascasarjana teratas dalam ilmu komputer yang ada di Amerika. Dari 20 lamaran ke berbagai universitas, hanya SUNY Buffalo yang menerimanya. Li masuk ke sana dan mendapatkan gelar PhD dari ilmu komputer.

Dia kemudian menyelesaikan gelar masternya pada tahun 1994 dan bergabung dengan divisi New Jersey dari Dow Jones & Company. Di perusahaan ini dia membantu untuk mengembangkan program perangkat lunak untuk edisi online The Wall Street Journal. Dia pun terpikat pada era meledaknya teknologi yang terbentuk di Silicon Valley.

Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memecahkan salah satu masalah awal di industri Internet: memilah informasi. Terobosan datang pada 1996 ketika dia mengembangkan mekanisme pencarian yang dia sebut “analisis tautan”, yang melibatkan penentuan peringkat popularitas Web situs berdasarkan berapa banyak situs web lain yang terkait dengannya.

William I Chang, yang pada saat itu ialah chief technology officer di Infoseek, bertemu dengan Li di sebuah konferensi dan merekrutnya untuk mengawasi pengembangan mesin pencari. Akan tetapi, kisah sesungguhnya Baidu berawal pada musim panas 1998 di Silicon Valley.

Li pada waktu itu telah bosan di Infoseek. Setahun berikutnya, dia mendirikan perusahaan pencari sendiri di China, menamainya Baidu. Baidu melakukan apa yang tak dapat dilakukan perusahaan internet lain: meneror Google dan Yahoo di pasar mereka sendiri.

Dengan pemerintah China yang acap melarang pertumbuhan internet di negaranya, dia pun harus berjuang untuk mengembangkan Baidu. Namun, dengan penduduk China mencapai populasi 1,3 miliar, dan sekira 130 juta di antaranya adalah pengguna internet, maka China menjadi pasar online yang terbesar setelah Amerika.

Baidu berhasil untuk meyakinkan pemerintah China untuk membantu mereka melakukan sensor di situs webnya. Baidu pun mendominasi situs pencari di China sebab mendapat dukungan dari pemerintah China dan memblokir Google.

Baidu Besar Bukan karena Google Pergi

Robin Li membantah bahwa sukses Baidu di China pada saat ini sebab pemerintah China mendepak Google dari negara tersebut. Menurut Li, perusahaan mesin pencari yang ia dirikan bisa mendominasi pasar karena kemampuannya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Tiongkok.

“Ini harus diluruskan. Karena saya sering ditanya soal hal ini. Dan itu tidak benar,” katanya.

Google Inc memang menghentikan operasi mereka di China daratan pada tahun 2010. Ada dua penyebabnya. Pertama, karena serangan siber yang gencar dilakukan terhadap pengguna Gmail, juga cekcok dengan pemerintah China terkait sensor dari hasil pencarian.

Setahun sebelum Google hengkang itu pun, Baidu telah mendominasi market share mesin pencari di Tiongkok sebesar 60%. Sementara market share Google hanya 33%. Baidu memang sangat agresif di dalam menghubungkan berbagai layanan offline pada internet.

Misalnya layanan pengiriman makanan sehingga pembelian tiket bioskop. Akan tetapi, Li menyebut bahwa dirinya tak pernah tenang dan terus berupaya mengembangkan layanan. Dia selalu yakin bahwa suatu saat akan ada startup yang layanannya bisa segera menggantikan core business Baidu di bidang mesin pencari.

“Suatu hari nanti mesin pencari tidak berguna seiring banyaknya pengguna internet di China menggunakan aplikasi mobile di ponsel dibandingkan peramban web,” katanya.

Dari 620 juta pengguna internet yang adadi China, 90% di antaranya memiliki akses ke mobile (data 2015). “Saya selalu mengamati perkembangan startup di China. Mereka dapat membesar dan terus mengikis bisnis Anda, dan menggantikan Anda dengan cepat,” katanya.

Otak di Balik Kebangkitan Baidu

Pendiri Baidu, Robin Li, tak puas dengan pencapaian Baidu “hanya” sebagai mesin pencari terbesar di China. Fokus barunya ialah bidang baru yang sedang diperebutkan semua raksasa teknologi dunia: kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Investor sangat antusias terhadap hal itu. Pada awal tahun 2017 saham Baidu diperdagangkan senilai USD168. Sekarang telah meningkat jadi USD270 dan diprediksi menembus USD300. Menurut Li, kecerdasan buatan ialah pasar potensial yang luar biasa.

“Sedangkan Baidu, pada sejak awal didirikan sangat fokus di riset, juga mempunyai keinginan yang besar untuk sukses,” imbuhnya. “Setiap perusahaan memiliki DNA-nya sendiri, dan Baidu ialah perusahaan teknologi,” tambahnya.

Menurut Li, Baidu memang sukses pada era desktop, mendominasi mesin pencari yang ada di Tiongkok. Akan tetapi, pada era mobile, tantangannya jauh lebih rumit. “Pada era mobile Anda harus menciptakan ekosistem atau juga platform sendiri agar orang dapat membuat konten untuk Anda,” sebutnya.

Awal Mula Adanya Baidu 1

Di sinilah Baidu mendapatkan tantangan dari perusahaan seperti Google dan juga Apple. Nah, pada era kecerdasan buatan, Baidu kembali melihat kesempatan yang besar. “Kita telah memasuki era yang baru, era kecerdasan buatan, dan juga teknologi menjadi penting lagi,” katanya. “Anda membutuhkan bahasa terbaik untuk memproses teknologi dan juga butuh teknologi pemroses gambar yang terbaik, teknologi menganalisis data terbaik, dan kami sangat menguasai bidang-bidang tersebut,” bebernya.

Pada saat para pengguna mengetikkan kata pencarian atau query, contohnya, Baidu akan mencoba menebak apa maksudnya dan menyediakan jawaban yang terbaik dari kata pencarian tersebut. “Nah, itu ialah bagian dari kecerdasan buatan, di mana komputer dapat memahami manusia dan memberikan jawaban atau layanan tertentu,” katanya.

Baidu menginvestasikan 15% dari pendapatan perusahaan untuk riset dan juga untuk pengembangan (R&D). Tepatnya senilai USD 1,5 miliar. “Mungkin yang terbesar dari antara perusahaan China lainnya,” katanya. “Hampir semuanya melibatkan kecerdasan buatan,” dia menambahkan.